Senin, 12 Maret 2012
THIRTEEN
THIRTEEN
Thirteen di bentuk pada pertengahan tahun 2006, Raynard dan Bobond bertemu dan ingin membuat sebuah project band yang berbeda dari yang sudah ada, dan ini lah formasi awal Thirteen itu sendiri. Adalah Raynard (scream / growl), Bobond (guitar), Echa (guitar), Dicky (Bass), Adit (drum), dan kemudian kita merasa butuh nuansa keys atau synth maka masuklah Rudy (Key / Synth). Awalnya bernama “Devil May Cry” tetapi karena nama tersebut merupakan nama sebuah game, jadi kita harus mencari nama lain. Dan pada saat itu lah nama kita berubah menjadi “Thirteen”. Pada awal mula nya kita sering memainkan / mengcover lagu dari The Devil Wears Prada, Enter Shikari, Horse The Band, etc, maka dari itu secara tidak langsung mereka sangat mempengaruhi musik kita dalam membuat lagu walaupun masing masing personil mempunyai influence dan karakter bermain yg berbeda beda dan kita tidak membatasi masing masing personil dalam menuangkan ide membuat lagu.Seiring berjalanya waktu setelah release album perdana “It’s All About Party, Music & Friendship” pada tahun 2008, Echa (guitar) keluar dari “Thirteen”. Semenjak saat itu kita memutuskan untuk terus berjalan dengan formasi 5 orang, yaitu Raynard (scream / growl), Bobond (guitar), Dicky (bass), Rudy (keys / synth), dan Adit (drum). Pada pertengahan tahun 2009 Rudye (keys / synth) memutuskan keluar dari Thirteen dikarenakan ingin melanjutkan studi kuliah nya. Dan beberapa waktu kemudian kita menemukan 2 makhluk bumi lainya, yaitu Jodi (clean voc) yang juga vocalist dari “Define : Divine” , dan Eponk (keys / synth) “Cemetery Dance Club”. Dengan formasi yang sekarang ini kita akan tetap memberikan warna musik yang berbeda, dengan tetap memasukan beberapa unsur musik seperti Metal, Post Hardcore, Emo, Screamo, Pop, Punk, Disco, Trance, Drum & Bass, etc. Or you can called it “Whatevercore”.
Perbaikan PC & Setting Ulang PC
BAB I
PERBAIKAN DAN SETTING ULANG PC
LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN PC
Untuk memeriksa kondisi hardware komputer perlu dilakukan diagnosa, yaitu :
1. POST (Power-On Self-Test)
2. Diagnosa umum (routine)
3. Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan
1. Diagnosa POST
Pesannya dapat berupa: pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu POST dinyatakan:
– Kode kesalahan : dua sampai lima digit angka
– Pesan kesalahan : pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa pesan yang menunjukkan problemnya)
– Kode beep : suara beep berurutan
– Lamanya pengujian POST tergantung dari besar kecilnya kapasitas memori yangterpasang.POST tidak mengecek semua peralatan tambahan/perluasan seperti: printer, modem, dsb.
Langkah - Langkah POST
No. | Gejala | Pesan/Peringatan Kesalahan |
1 | Test 1 (Basic System) | Cek power supply, MPU bus, dan ROM |
2 | Test 2 (Extended System) | cek system timer, DMAC, 16KB lokasi awal DRAM dan PIC |
3 | Test 3 (Display) | cek sistem pengendali signal video pada card monitor dan VRAM |
4 | Test 4 (Memory) | cek lokasi DRAM di atas 16KB dengan disampling / dicuplik |
5 | Test 5 (Keyboard) | cek keyboard |
6 | Test 6 (Drive) | cek adapter card dan peripheral disk drive dan hard disk |
Pesan Kesalahan Selama POST
No. | Gejala | Pesan/Peringatan Kesalahan |
1 | Test 1 (Basic System Error) | sistem terhenti dengan tanpa tampilan dan suara beep, walaupun kursor mungkin nampak. |
2 | Test 2 (Extended System Error) | satu suara beep panjang diikuti dengan satu suara beep pendek, dan eksekusi POST terhenti. |
3 | Test 3 (Display Error) | satu suara beep panjang diikuti dengan dua suara beep pendek, dan POST melanjutkan dengan test berikutnya. |
4 | Test 4 (Memory Error) | ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan. |
5 | Test 5 (Keyboard Error) | ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan. |
6 | Test 6 (Drive Error) | ada tampilan angka 601, 1780, atau 1781 yang menunjukkan kode kesalahan |
Kode Suara Kesalahan
No. | Kode Suara | Kemungkinan Daerah Kerusakan |
1 | Tanpa beep | Power Supply |
2 | Beep terus menerus | Power Supply |
3 | Beep pendek berulang-ulang | Power Supply |
4 | 1 beep panjang dan 1 beep pendek | Motherboard |
5 | 1 beep panjang dan 2 beep pendek | Video adapter Card |
6 | 1 beep pendek dan tidak ada tampilan | Kabel monitor dan atau tampilan |
7 | 1 beep pendek dan tidak mau boot | Kabel disk, adapter disk atau disk |
Kode Beep pada AMI BIOS
No. | Gejala | Pesan/Peringatan Kesalahan |
1 | 1 beep pendek | DRAM gagal merefresh |
2 | 2 beep pendek | Sirkuit gagal mengecek |
3 | 3 beep pendek | BIOS gagal mengakses memori 64KB pertama |
4 | 4 beep pendek | Timer pada sistem gagal bekerja. |
5 | 5 beep pendek | Motherboard tidak dapat menjalankan prosessor |
6 | 6 beep pendek | Controller pada keyboard tidak dapat berjalan dengan baik |
7 | 7 beep pendek | Video Mode error |
8 | 8 beep pendek | Tes memori VGA gagal |
9 | 9 beep pendek | Checksum error ROM BIOS bermasalah |
10 | 10 beep pendek | CMOS shutdown read/write mengalami errror |
11 | 11 beep pendek | Chache memori error |
12 | 1 beep panjang 3 beep pendek | Conventional/Extended memori rusak |
13 | 1 beep panjang 8 beep pendek | Tes tampilan gambar gagal |
Kode Beep pada Award BIOS
No. | Gejala | Pesan/Peringatan Kesalahan |
1 | 1 beep pendek | PC dalam keadaan baik |
2 | 1 beep panjang | Problem di memori |
3 | 1 beep panjang 2 beep pendek | Kerusakan di modul DRAM parity |
4 | 1 beep panjang 3 beep pendek | Kerusakan di bagian VGA. |
5 | Beep terus menerus | Kerusakan di modul memori atau memori video |
Kode Pesan Kesalahan
No. | Kode | Kode Uraian |
1 | 1xx | Kerusakan sistem board |
2 | 101 | Kerusakan sistem board pada interrupt |
3 | 102 | Kerusakan sistem board pada timer |
4 | 2xx | Kerusakan memory RAM |
5 | 201 | Tes RAM rusak |
6 | 3xx | Kerusakan keyboard |
7 | 302 | Keyboard tidak terespon |
8 | 6xx | Kerusakan POST floppy drive atau adapter |
9 | 601 | Kerusakan floppy drive |
10 | 17xx | Kerusakan hard disk |
11 | 1701 | Kerusakan POST pada unit hard disk |
12 | 18xx | Kerusakan Unit I/O ekspansi |
13 | 1801 | Kerusakan POST pada Unit I/O ekspansi |
2. Dignosa Umum
Meliputi :
1. Konfigurasi sistem
2. Perubahan konfigurasi system
3, Format disk
3. Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan
• Diagnosa ini meliputi tiga kategori, yaitu :
1. software (bad command or file name, disk not ready, internal error, overflow)
2. configuration error code (configuration too large for memory, 201 error - system unit, 601 parity chech x)
3. system lockup.
MEMPERBAIKI PC
Troubleshooting Motherboard
* Untuk mengetahui
– Permasalahan yang mungkin terjadi
¬ Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.
¬ Cek sambungan kabel keyboard.
¬ Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
¬ Cek konfigurasi setting CMOS
¬ Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.
¬ Cek semua daughter board atau card yang terpasang pada slot I/O
¬ Cek sambungan saklar reset
¬ Cek posisi kunci keyboard
¬ Cek semua IC yang terpasang
¬ Cek disket boot di drive A
¬ Cek sambungan speaker
(1) Cek 1. Power Supply
Cek level tegangan power supply pada slot I/O
– Diagnosa
¬ Apakah card utama tersambung dengan baik ?
¬ Apakah kipas power supply berputar ?
¬ Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik ?
Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8 dan P9 power supply, maka permasalahan ada pada rangkaian power supply.
• Perbaiki power supply dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.
(2) Cek 2. Signal clock
Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.
– Diagnosa
¬ Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian pembangkit clock.
¬ Jika RESET DRV selalu tinggi, periksa signal power good, rangkaian power on reset dan kondisi saklar reset manual.
¬ Jika tidak ada signal I/O CH RDY dan I/O CH CHK lepas dan periksa semua daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada motherboard dan tempat rangkaian
• Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
(3) Cek 3. CPU dan DMA
Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN dengan memakai logic probe atau osiloskope.
– Diagnosa
¬ Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek motherboard bagian CPU
¬ Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA.
• Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
(4) Cek 4. Cek Keyboard
Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard
Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada jalur data keyboard
– Diagnosa
• Jika KBCLK dan KBDATA ada dari keyboard kerusakan ada pada jalur motherboard.
• Cara perbaikannya : gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
• Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari keyboard kerusakan ada pada keyboard.
MEMERIKSA HASIL PERBAIKAN SISTEM PC
Troubleshooting power supply
1. Untuk jenis TX
– Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar,
– Tegangan pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.
Tabel 6. Tegangan Output Power Supply Jenis TX
– ISA Systems : Multi-lead cable (all models) model 25 286
– PC, XT, AT model 25 model 30 model 30 286
– P1 (PS8 on AT) J7 P3 J7
– 1 power good ô€‚‚ 1 power good ô€‚‚1 1 power good ô€‚‚ same as model 25
– 2 n.c. (AT, +5V) 2 ground 2 ground
– 3 + 12 V 3 +12 V 3 + 12 V
– 4 -1 2 V 4 -1 2 V 4 -1 2 V
– 5 gr ound 5 gr ound 5 gr ound
-- 6 gr ound 6 gr ound 6 gr ound
– 7 gro und
– P2 (PS9 on AT) 8 gro und P4 J14
– 1 gr ound 9 -5 V 1 gr ound 1 gr ound
– 2 gr ound 10 +5 V 2 gr ound 2 gr ound
– 3 -5 V 11 +5 V 3 -5 V 3 +5 V
– 4 + 5 V 12 +5 V 4 + 5 V 4 + 5 V
– 5 +5 V 5 +5 V 5 +5 V
– 6 +5 V 6 +5 V
Note: Pn, Psn dan Jn adalah label konektor pada system board. Pin 1 adalah pin paling samping pada unit system.
2. Untuk jenis ATX
• Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan, maka kipas diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai sumber tegangan pada posisi stanby. Jika pin 14 dihubungkan sesaat dengan pin 9 dengan memakai kabel, maka kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika power dihidupkan.
Tabel. Tegangan Output Power Supply Jenis ATX
Pin 1 | Pin 2 | Pin 3 | Pin 4 | Pin 5 | Pin 6 | Pin 7 | Pin 8 | Pin 9 | Pin 10 |
3.3 V | 3.3 V | Gnd | 5 V | Cnd | 5 V | Gnd | P OK | 5VSB | 12 |
Orange | Orange | Blk | Red | Blk | Red | Blk | Cray | Purp | Yellow |
Orange | Blue | Blk | Green | Blk | Blk | Blk | White | Red | Red |
3.3 V | 12 V | Gnd | P ON | Gnd | Gnd | Gnd | 5 V | 5 V | 5 V |
Pin 11 | Pin 12 | Pin 13 | Pin 14 | Pin 15 | Pin 16 | Pin 17 | Pin 18 | Pin 19 | Pin 20 |
3. Kemungkinan Kerusakan
– Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin)
– Tegangan keluaran tidak stabil
– Tegangan keluaran +12V lebih besar
– Tegangan keluaran +12V drop
– Tidak ada tegangan keluaran +5V
– Tidak ada signal tegangan pada power good
4. Procedure dan troubleshooting
• Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jalajala / tunggu hingga hidup),
• Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter. Jika putus sambung/ganti dengan kabel yang masih baik,
• Cek kipas apakah berputar,
• Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor,
• Cek saklar on/off pada power supply.
• Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik (komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip: resistor, kapasitor, PTC, sekering).
Flowchart Kerusakan Power Supply
Troubleshooting Keyboard
Beberapa model keyboard, yaitu :
* 83-Key PC Keyboard
* 84-Key AT Keyboard
* 84-Key Space-Saving Keyboard
* 101-Key Keyboard
* Other Keyboard Styles
Setiap tombol/kunci pada keyboard IBM dinyatakan dengan empat pengenal:
* Karakter yang diperlihatkan pada permukaan penutup kunci
* Kode karakter dari setiap karakter penutup kunci
* Kuncinya kode pembacaan
* Angka desimal tempat kunci
Kunci-kunci pada keyboard dapat terganggu atau tidak berfungsi karena :
* tersumbat kotoran
* per atau plat saklarnya lemah
* jalurnya putus
* rusaknya chip yang ada didalamnya
Untuk mengatasi hal tersebut, maka keyboard perlu dirawat dengan cara:
1. menghindari masuknya kotoran dan binatang ke keyboard
2. memberikan sirkulasi udara yang cukup pada keyboard
Jika terjadi gangguan, maka langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:
1. melepas penutup kunci
2. membersihkan semua kotoran yang ada di dalamnya
3. memperbaiki per atau plat kunci yang terganggu
4. menutup kembali penutup kunci seperti semula
Pengecekan secara umum fungsi keyboard adalah :
¬ Periksa saklar XT/AT (saklar harus pada posisi AT untuk sambungan ke sistem AT)
¬ Periksa kunci keyboard pada panel depan sistem apakah dalam kondisi terbuka.
¬ Periksa sambungan dan kabel keyboard apakah tersambung baik dengan sistem board. Sambungan yang kurang baik akan menimbulkan masalah.
¬ Periksa nyala LED pada keyboard selama power on apakah berkedip
Kemungkinan Kerusakan
1 Keyboard tidak beroperasi penuh
2. Beberapa kunci tidak berfungsi
3. Kunci rusak atau tertekan
4. Kerusakan interface keyboard
5. Kerusakan konektor keyboard
6. Kerusakan kabel keyboard
Procedure dan troubleshooting
1. Kerusakan keyboard pada Mikrokontroller keyboard, soldiran komponen pasif pada keyboard kering, jalur PCB pada keyboard putus. Atau dapat juga disebabkan oleh rangkaian interface dalam unit sistem rusak. Untuk mengisolasi daerah kerusakan dengan mudah dapat dilakukan dengan cara menyambungkan keyboard yang baik ke unit sistem, jika masalahnya hilang maka kerusakan pada keyboard dan jika tidak maka kerusakan pada rangkaian interface di unit sistem.
2. Rangkaian logika pendekode baris atau kolom dalam keyboard atau jalur PCB putus atau soldiran kering atau kontak lepas. Masalah ini dapat diselesaikan dengan mengganti keyboard yang baik.
3. Pir saklar putus atau tertekan. Untuk itu perlu diganti.
4. Chipset keyboard pada motherboard. Untuk ini ganti IC chipset (SMD IC) atau ganti motherboard yang baik.
5. Kerusakan akibat putus tertarik atau frekuensi penggunaan. Untuk itu ganti konektor keyboard.
6. Kabel keyboard putus dicek dengan memakai multimeter, kemudian disambung.
Pemakaian Software Diagnostik
– Untuk pengetesan fungsi keyboard dapat memakai software checkit,
– QA plus, PC tools, dan Norton utilities. Fasilitas yang diberikan pada software ini adalah pengecekan ditekan atau tidak tombol-tombol kunci keyboard.
Troubleshooting Floppy Disk Drive atau Hard Disk
Floppy disk drive
¬ Sistem menampilkan direktori disket yang tidak sesuai
¬ Sistem tidak dapat membaca dari semua drive
¬ salah sewaktu pembacaan disket yang ditulis pada PC yang lain
Kerusakan pada hard disk
¬ Sistem tidak dapat booting dari hard disk
¬ Kinerja disk menurun
Prosedur diagnosa dan trouble shooting floppy disk drive
– Ketika sistem membaca disket dalam floppy drive yang pertama, informasi pada FAT dan root directory akan disalin ke memori.
– Salinan ini akan disegarkan dengan isi pembacaan disket lain yang baru. Penggantian diskete mengakibatkan berubahnya baris pengubah disk. Jika terjadi masalah jenis ini, cek setting jumper pada baris pengubah disk.
– Cek kabel data dan power (periksa nyala lampu LED pada drive)
– Head drive kotor (bersihkan head drive dengan pembersih head)
– Kemungkinan kerusakan pada rangkaian logic drive (coba ganti dengan drive lain)
– Kemungkinan kerusakan pada controller (coba ganti controller yang lain)
– Dikarenakan tidak sesuainya setelan drive atau format disk tidak sesuai. Coba baca disket yang lain.
Prosedur diagnosa dan trouble shooting hard disk
¬ Setting type drive pada CMOS tidak sesuai atau hilang (jalankan SETUP and autodetect type hard disk)
¬ Boot track corrupted (install ulang boot track dengan memakai perintah SYS)
¬ BUFFERS pada CONFIG.SYS diset terlalu kecil (tambah/naikkan nilai BUFFERS dalam CONFIG.SYS)
¬ Jalankan program SCANDISK untuk mengatur data dalam hard disk.
¬ Interleave tidak sesuai (lakukan low-level format)
BAB II
MELAKUKAN PERBAIKAN DAN ATAU
SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN
Menjelaksna Langkah Persiapanan Setting Ulang Koneksi Jaringan
• Mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam jaringan tersebut.
• Mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut.
• Tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya.
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus
Persiapan yang dilakukan perbaikan jaringan topologi Bus adalah :
a. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan.
Contoh Gambar
- Kartu jaringan (LAN Card) ISA b. Kartu jaringan (LAND Card ISA
dengan konektor BNC dan RJ45 dengan koneksi BNC
b. Kabel dan konektor
• menggunakan kabel coaxial.
• Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater.
• Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
1. Konektor BNC
Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
2. Terminator BNC
Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
3. TBNC
Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card / LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan.
PCI dengan konektor BNC dan RJ 45 PCI dengan konektor RJ 45
b) Kabel dan Konektor
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
• Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools
Koneksi RJ 45 Cramping tools
Melakukan perbaikan koneksi jaringan
• Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan.
• Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
1. Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
• Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI.
• Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya.
• Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya.
• Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong.
• apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.
Pemasangan kartu jaringan dapat terlihat seperti gambar berikut:
a. Kartu jaringan model PCI
b. Motherboard
c. Kartu jaringan model ISA
2. Pemasangan Kabel pada Konektor
• Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
• Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45
Ada 2 metode menggunakan kabel UTP :
1. Kabel Lurus (Straight Cable)
> Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara
ujung satu dengan yang lainnya adalah sama.
> Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan
antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
Skema Pengkabelan Lurus adalah antara konektor 1 dengan konektor 2 sebagai berikut:
2. Kabel Silang (Crossover Cable)
> Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data.
> Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.
3. Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
- Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
> Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan.
> Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
B. Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star
> Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor.
> Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat
Melakukan Setting Ulang Koneksi Jaringan
4. Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol,Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
a. Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
> Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP).
> Karena driver pada OS windows ’98 tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan.
Berikut cara yang dapat dilakukan:
- Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
- Klik network >> Configuration >> pilih merk kartu jaringan
3. Muncul select device dan install
4. Berikut tampilan kartu sudah terdeteksi
Setelah kartu jaringan terdeteksi atau terinstal dengan benar maka langkah selanjutnya adalah setting protocol yang digunakan.
b. Pemilihan Protocol
Keterangan Gambar:
1. Memilih add pada configuration Network
2. Memilih protocol
3. Klik add
4. Pilih TCP/IP
5. Klik OK
Pemilihan protocol untuk dapat melakukan pengalamatan IP Address dan subnet mask.
c. Pengisian IP Address dan Subnetmask
• IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
• IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C,Kelas D, dan Kelas E.
• Nilai subnetmask untuk memisahkan network id dengan host id.
• Network ID dan host ID di dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnetmask.
Pengisian IP Address dan Subnet Mask Harus Sesuai dengan Konfigurasi Sistem Jaringan yang Digunakan
d. Pemilihan Workgroup
• Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
• Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada
Keterangan Gambar :
1. Pilih Identification
2. Menu perubahan workgroup
• Setelah selesai Konfigurasi konektifitas secara hardware dan software maka tindakan perbaikan boleh dibilang selesai tinggal meakukan pengujian saja.
• Komputer kemudian akan restart dan muncul kotak dialog untuk pengisian user name dan password
.
Kotak Dialog untuk Pengisian User Name dan Password
Memeriksa Hasil Perbaikan Koneksi Jaringan
1. Memeriksa hasil perbaikan koneksi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
a. Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak
b. Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,
c. Pemasangan konektor tidak longgar
d. Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
2. Pengujian konektifitas jaringan
Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Menu Pencarian Komputer dalam Jaringan
• Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer
• Pada dialog find omputer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari.
Hasil Pencarian Berdasarkan Nama Komputer dalam Jaringan
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windowsexplorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.
Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)
Informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:>IPCONFIG/ALL|MORE
Tampilan Hasil Ipconfig (IP Configuration) Bagian Akhir Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all)
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.
• Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan
Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan
atas perintah ping yang kita berikan.
Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan
atas perintah ping yang kita berikan.
• Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal)
• Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik.
• Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer,modem (Internet) dan sebagainya.
Langkah Melakuan Sharing Data atau Directory:
a. Pilih directory yang akan di sharing data
b. Option pilihan sharing data
Langkah Melakuan Sharing Printer
a. Start setting printer
b. Pilih printer yang akan di sharing
Langkah Melakuan Sharing Printer (Lanjutan) Option pilihan sharing printer Sharing yang Dilakukan oleh Komputer Client dengan Nama siji.com
Langganan:
Postingan (Atom)